Bermula
dari 5 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di
Jakarta saat itu umurku baru 18 tahun dan baru lulus SMA. Sebagai
seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk
melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di
sebuah kota kecil B sebelah timur Jakarta. Dengan berbekal alamat rumah
Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota B dengan
menggunakan bis.








Tiba
di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik
oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku
diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak,
sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan
warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku tinggal
dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah
tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu
tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang
kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin
karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman
jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan
di rumah paman dan bibiku, pada suatu malam ketika Pamanku pulang
kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman
dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya
dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari
keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan
ngeloyor masuk kamar untuk tidur.

Hari-hari
berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri
di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada
dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus, Pada
Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari
kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku
mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku
coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat
sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak
melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa
yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba
Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa
ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki
anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba
menghibur bibiku untuk bersabar, tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya
makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada
dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya
agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama
ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat
nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan
mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih
terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan
melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk
mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari
cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah
leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut
aku coba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak
berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa
kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang
sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang
dan mengulum kontolku, aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku
gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena
belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat
akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku
inginkan, setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit
lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan
daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun
menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi
bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum
gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk
berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa
sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah
dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera
memasukkan kontolku kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah
punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan
kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku
masuk terasa memek bibi enak sekali, hangat dan sempit, sambil mendesah
nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya
setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada
desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal
menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar, shut bibiku
keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar,
bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya,
bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami
berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan
kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang
menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga
menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal
Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin
membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal
tersebut aku hanya tertegun, tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu
menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini
aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang
Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku,
dengan manja bibiku mencubit pahaku ih… kamu nakal masak bibik sendiri
kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu
bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh
gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu
tidur sama bibik, selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk
buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan
segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya
yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air
kencing membuat kontolku bangun kembali, ih..ih pengen lagi yah kok
bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan
kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai
buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang
letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing
langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas
ranjang dengan posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan
posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang
langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan
mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah
dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku, setelah puas berciuman
kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias
meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas
menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju
kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari
memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat
merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu
kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan
ku kuhisap itil Bibik , akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan
Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik
meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah
diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah
gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok
lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke
memek Bibik dan menekannya pelan, pada saat ****** ku masuk kedalam
memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..!
Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya..
nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat
Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.

Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.
“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”
Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.

Jam
7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik
menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil.
Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta
saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging.
Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.

“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.




Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.
“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.
Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.
“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.
Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.

“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.
Dan
akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme
bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar
menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka


Tak
terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah
berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak
kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk
meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir
Pamanku untuk pergi, sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin
bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya
Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan
kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia
mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada
Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak
yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan
anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan
sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah,
sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan
permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang
sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko
tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan
sekarang aku sudah hidup mapan.

0 comments:

Post a Comment

 
Top